Letaknya yang berhadapan langsung dengan Pulau Sadai, Pulau Lepar dan
Pulau Pongok terlihat sangat bersih, sehingga membuat banyak orang betah
berenang di pantai sekitar itu. Selat kecil yang memisahkan Pulau Lepar
dan Pongok dengan Sadai juga kaya akan ikan. Selain memancing,
pengunjung bisa langsung menikmati hasil pancingannya. Menikmati ikan
bakar sambil memandang birunya lautan dan desah angina bisa membuat
orang betah berlama-lama di pulau itu.
Bagi yang ingin menikmati
birunya lautan memang cukup berenang dipinggiran pantai, sedangkan
pengunjung yang senang menikmati keindahan laut bisa menyewa perahu
layar. Selain berenang pengunjung bisa melepas lelah sambil menikmati
air kelapa muda yang segar. Rasanya tak lengkap bila seharian berenang
dan tidak menikmati kesegaran air kelapa muda itu. Ramainya pengunjung
ke Pantai Sadai tampaknya juga di picu dengan Pulau Lepar dan Pulau
Pongok. Keindahan Pantai Sadai tidak berbeda dengan pantai lain yang
menawan di seantero Pulau Bangka.
Pulau Lepar dan Pongok memang
unik. Satu-satunya kecamatan yang dipisahkan lautan di Pulau Bangka.
Kemana-mana laut. Desa-desanya pun kebanyak terpisah. Penduduk berjumlah
12.567 jiwa dari 6 desa tersebar di 25 pulau. Hanya penutuk,
Tanjunglabu, Tanjungsangkar dan Kumbung menyatu sebagian, sebab beberapa
penduduk Kumpung pun berada di Pulau Tinggi dan Pulau Panjang. Celagen
dan Pongok berada di Pulau Pongok.
Pulau-pulau inilah yang
membuat kecamatan ini kaya daerah wisata. Berjalan cepat dengan speed,
memandangi satu persatu pulau yang masih hijau, menjadi pengalaman
eksotik yang susah dilupakan.
Anda juga bisa menyewa angkutan
umum masyarakat berupa perahu yang bisa memuat lebih dari 20 orang.
Berlayar perlahan di atas laut biru. Tentunya bila angin sedang tidak
kencang, memudahkan pelancong mengabadikan panorama alam.
Apalagi
perjalanan dimulai ketika matahari menjelang di ufuk timur, sinar
kemerahan menyembul kontras dengan hamparan laut nan biru, solah muncul
dari seberang. Subuah peristiwa langka yang bisa disaksikan di sini.
Begitupun kala sore, matahari perlahan hilang seakan bersembunyi di
balik Pulai Tinggi.
Bagi penyuka olahraga selam, hamparan terumbu
karang, berbagai jenis ikan, spot karang hidup, vegetasi padang lamun
dan makro algae, serta banyak lagi lainnya akan menjadi pemandangan
menawan menghilangkan kebosanan. Sulit ditemukan ditemukan di daerah
lainnya di bangka, akibat dihancurkan oleh penambangan dikawasan laut.
Jika
anda suka memancing bila sedang musim ikan, tak usah jauh-jauh ke
tengah laut dengan waktu tempuh berjam-jam, yang kadang malah mengancam
keselamatan jiwa. Anda cukup berhenti antara Sadai – Penutuk, 10 menit
naik perahu nelayan. Sopir perahu sudah tahu di mana saja lokasi karang
tempat ikan seminyak, merah dan berberbagai jenis ikan lainnya.
Manakala
malam tiba, kerlap-kerlip lampu-lampu di Sadai-Penutuk menjadi
pemandangan lainnya. Pukul 23.00 WIB, Sadai-Penutuk benar-benar sunyi.
Kesunyiannya bisa membuat sadar kesendirian kita, toh nantinya pun kita
akan sendiri, sebuah wisata spiritual yang luar biasa. [Majalah Nuansa
Persada]
No comments:
Post a Comment