Bukit Bangkirai
Bukit Bangkirai adalah kawasan wisata alam . Bukit Bangkirai ini terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Bukit Bangkirai dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5 jam dari Kota Balikpapan atau berjarak sekitar 150 km dari kota Tenggarong atau Samarinda dan hanya sekitar 58 km dari arah kota Balikpapan serta 20 km dari ibukota Kecamatan Samboja.
Bukit Bangkirai dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5 jam dari Kota Balikpapan atau berjarak sekitar 150 km dari kota Tenggarong atau Samarinda dan hanya sekitar 58 km dari arah kota Balikpapan serta 20 km dari ibukota Kecamatan Samboja.
Wisata ini menawarkan pesona hutan hujan tropis yang masih alami, yang dilengkatp dengan sarana dan prasarana wisata seperti restoran, lamin untuk pertemuan, kolam renang, serta cottage maupun jungle cabin.
Dapat
menikmati suasana hutan hujan tropis yang masih alami dan bahkan
kicauan burung dan suara-suara satwa hutan lainnya pun masih dapat
didengarkan.
Di kawasan ini terdapat canopy bridge
(jembatan tajuk) sepanjang 64 m yang digantung menghubungkan 5 pohon
Bangkirai di ketinggian 30 m. Jembatan tajuk ini merupakan yang pertama
di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksinya
dibuat di Amerika Serikat.
Meniti canopy bridge atau
jembatan tajuk yang digantung menghubungkan 5 pohon
Bangkirai.menyusuri jembatan gantung di ketinggian 30 meter dari muka
tanah diiring desiran angin yang sejuk seirama jembatan
yangberayun-ayun . sambil melihat panorama hutan hujan tropis (tropical
rain forest) Bukit Bangkirai serta mengamati dari dekat formasi tajuk
tegakan “Dipteropcarpaceae” yang menjadi ciri khas hutan hujan tropis,
yang membentuk stratum atas yang saling sambung menyambung. terdapat
dua menara dari kayu ulin yang didirikan mengelilingi batang pohon
Bangkirai.
Kawasan disebut
Bukit Bangkirai karena Hutan ini didominasi oleh pohon jenis
Bangkirai yang tumbuh di kawasan hutan lindung ini. (Maskot utama obyek
wisata yang telah mendunia ini). ada pohon yang berusia lebih dari 150
tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 m, dengan diameter 2,3
m. Pertumbuhan banir (akar papan) yang besar dan kuat menjadikan pohon
ini memiliki nilai keindahan tersendiri.
Kawasan
Bukit Bangkirai termasuk dataran rendah (primary lowland) “Dipterocarp
forest” yang stabil, sehingga menjadikan tempat invasi burung dari
wilayah Kawasan Hutan Taman Wisata Bukit Soeharto (sekitar 30 km)
maupun wilayah sekitarnya , ditemukan dan tercatat terdapat 113 jenis
burung yang hidup di kawasan Bukit Bangkirai ini.
Jenis-jenis fauna adalah Owa-Owa (Hylobates muelleri), Beruk (Macaca nemestrina), Lutung Merah (Presbytus rubicunda), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Susvittatus), Bajing Terbang (Squiler) serta Rusa Sambar (Corvus unicolor) yang telah ditangkarkan
Jenis-jenis fauna adalah Owa-Owa (Hylobates muelleri), Beruk (Macaca nemestrina), Lutung Merah (Presbytus rubicunda), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Susvittatus), Bajing Terbang (Squiler) serta Rusa Sambar (Corvus unicolor) yang telah ditangkarkan
Kawasan Bukit Bangkirai juga kaya akan anggrek alam minimal ada 45 jenis anggrek yang tumbuh secara alami di pepohonan yang masih hidup maupun yang sudah mati. diantaranya Anggrek Hitam (Coelegyne pandurata) yang sangat terkenal . Selain pembudidayaan anggrek-anggrek alam, juga dilakukan pengembangan anggrek silangan seperti Anggrek Kala, Anggrek Apple Blossom dan Anggrek Vanda. Selain kebun anggrek, kawasan wisata alam ini juga dijumpai kebun buah-buahan.
Kawasan
Bukit Bangkirai yang luasnya mencapai 1.500 hektare ini merupakan
kawasan hutan konservasi yang mempunyai peran penting untuk
mengembangkan monumen hutan alam tropika basah yang dapat dijadikan
sebagai sarana pendidikan lingkungan dan kehutanan. disamping
pengembangkan potensi wisata alam dan penelitian ilmiah serta
meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan dan hutan terutama
pada flora dan fauna
No comments:
Post a Comment